Rabu, 28 Oktober 2020

[Cara Menulisku Bagian Satu: Patah Hati yang Punya Arti]



Kita tidak akan pernah tau apa yang ada di depan sana. Kebahagiaan kah? Atau luka yang membuat kita rapuh. Tapi satu yang pasti, menikmati setiap prosesnya akan jauh lebih berarti.


Seperti halnya menulis, banyak hal yang berarti, yang membuat saya selalu semangat untuk menuaikan untaian perkataan dan perasaan kedalam tulisan. Apa sajakah itu? Berikut bagian satu yang membuat saya terus menulis walaupun masih ada lagi alasan penting lainnya.


Kita tidak akan pernah tau apa yang ada di depan sana. Kebahagiaan kah? Atau luka yang membuat kita rapuh. Tapi satu yang pasti, menikmati setiap prosesnya akan jauh lebih berarti. 


Seperti halnya menulis, banyak hal yang berarti, yang membuat saya selalu semangat untuk menuaikan untaian perkataan dan perasaan kedalam tulisan. Apa sajakah itu? Berikut bagian satu dari hal yang membuat saya terus menulis walaupun masih ada lagi alasan penting lainnya.


Luka itu nyata hadirnya

Dalam rindu yang masih menitipkan sendu, dalam jarak yang masih menyisakan sesak.

Semakin dewasa rasanya banyak hal yang tidak menutup kemungkinan membuat diri ini menjadi rapuh, merasa putus asa, ingin menyerah karena keadaan yang mungkin tidak bisa lagi diajak kolaborasi.

Terkadang yang membuat pupus sebuah harapan dan impian, bukan hanya rintangan dalam prosesnya, tetapi orang yang disekitarnya.

Luka itu nyata hadirnya, benar ada keberadaannya. Dan kini, luka itu menjadi salah satu alasan saya menulis, lucunya ia hadir tanpa sebab tapi menyisakan sembab.


Menikmati prosesnya

Saya selalu percaya bahwa dibalik jiwa yang rapuh, pasti tersimpan kekuatan dari kesedihan yang teramat dalam itu. Dan ternyata benar, yang terpenting dan paling penting kekuatan itu berasal dari dalam diri sendiri. Menguatkan untuk diri sendiri, juga untuk mereka yang sedang rapuh bahkan hampir patah.

Banyak yang bilang hidup seperi air mengalir. Tetapi pada nyatanya yang saya alami, semua butuh yang namanya perencanaan, agar nantinya tidak masuk lagi ke lubang yang sama.

Bangkit dan tetap melanjutkan hidup adalah hal yang menjadi alasan saya tetap bertahan. Sama halnya ketika saya menulis. 

Dengan menulis, banyak energi positif yang saya dapatkan untuk tetap menikmati prosesnya, walaupun luka yang hadir tak kunjung reda. Sebab hidup akan terus berjalan; jangan sampai kita berjalan lamban.


Merasa lebih lega dan tegar

Semakin dewasa, rasanya banyak hal yang sebenarnya belum siap saya hadapi. Tapi, mau gak mau ya hidup harus maju ke depan.

Namanya hidup, jangan sampai kita memutuskan untuk berhenti. Karena ketika kita berhenti, banyak hal-hal baik yang nyatanya sudah menunggu untuk kita raih dan kita butuhkan tanpa disadari.

Seiring berjalannya waktu, bukan pertanyaan apakah banyak yang merasakan hal sama seperti saya, tapi pernyataan; jika memang banyak yang merasakan luka sama seperti saya, tolong kuatkan raganya, tegarkan hatinya, agar terus bangkit meski sakit, serta dengan terus menulis. Sebab, dengan terus menulis membuat diri merasa lebih lega dan tegar.


Ditunggu tulisan dari Dialog Kata bagian selanjutnya ya!

7 komentar:

  1. Ditunggu bagian slanjutnya...๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    BalasHapus
  2. Semoga apa yang dirasa suatu saat akan menerima kebahagiaan

    BalasHapus
  3. Merasa lebih lega dan tegar๐Ÿ˜ญ

    BalasHapus
  4. Ilmunya dlm bgt klau soal patah hati๐Ÿ˜‚

    BalasHapus
  5. Semoga yg nulis ini bahagia yaaa๐Ÿค—

    BalasHapus
  6. wooowww keren sekali kamu IRA!! lanjutkan hobi menulisnya yaaa
    SEMANGATTT :)

    BalasHapus